Jumat, 18 Januari 2013



     Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI
          Eksklusif pada Bayi Umur 0-6 bulan

        OLEH :

 T. DEDI SETIAWAN 
RIVAL HARDIAN
RIDHA AFZAL 
ROFKIWIJAYA
YULIA ISNA
YUMI AFIKA
ZULIA  MAULIDAR           
 


                                 


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
YAYASAN HARAPAN BANGSA DARUSSALAM BANDA ACEH  TA 2012/2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Umur 0-6 bulan’’. Penulisan makalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Psikologi Umum di PSIK Yayasan Harapan Bangsa Banda Aceh.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang berkecimpung/membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada :
Ibu Muliati S. Psi selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikologi Umum yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam rangka penyelesaian penyusunan makalah ini. Rekan-rekan semua di kelas psik 2012/2013. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Pustaka Wilayah Banda Aceh yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal kepada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Rabbal ‘Alamin.
                                                                                         

                                                                                          Banda Aceh, 2 Januari 2013
                                                                                          TTD

                                                                                          ---------------------------------

DAFTAR ISI
                                                                                                 halaman
KATA PENGANTA...............................................................................................     1
DAFTAR ISI.............................................................................................................   2
BAB I    PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang......................................................................................    3

BAB II   LANDASAN TEORITIS
1.      Asi Eksklusif Beserta Manfaatnya............................................................. 1
2.      Mengapa Seorang Ibu Harus  Menyusui?................................................... 10
3.      Saat Ibu Harus Tugas Ke Luar Kota.......................................................... 16
4.      Manejemen ASI untuk Ibu Bekerja............................................................ 19
5.      Menyikapi Beberapa Mitos Tentang Menyusui.......................................... 21
6.      Persoalan Dan Hambatan Dalam  Menyusui.............................................. 29
7.      Pertemuan Ibu Dan Bayi............................................................................ 34
8.      Asi Dan Bayi Penderita Alergi.................................................................. 38
BAB III  PENUTUP
1.      Kesimpulan...............................................................................................    44
2.      Saran.........................................................................................................    44
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................    48







BAB I . PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG
Menyusui adalah suatu proses alamiah.berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI.bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik.walaupun demikian, dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah.Seiring dengan perkembangan zaman,terjadi pula peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat.ironinya,pengetahuan lama yang mendasar seperti menyusui justru kadang terlupakan.
            Dari penelitian terhadap 900 ibu di sekitar jabodetabek (1995) diperoleh fakta bahwa yang dapat member ASI eksklusif selama 4 bulan hanya sekitar 5%, padahal 98% ibu-ibu tersebut menyusui.Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa 37,9% dari ibu-ibu tersebut tak pernah mendapatkan ASI,sedangkan 70,4% ibu tidak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif.
            Sebenarnya menyusui,khususnya yang secara eksklusif merupakan cara pemberian makan bayi yang alamiah. Namun,seringkali ibu-ibu kurang mendapatkan informasi bahkan seringkali mendapat informasi yang salah tentang manfaat ASI eksklusif,tentang bagaimana cara menyusui yang benar,dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui bayinya.
            Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik,tetapi juga cerdas,mempunyai emosional yang lebih stabil,perkembangan spiritual yang positif,serta perkembangan social yang lebih baik.






BAB II . LANDASAN TEORITIS
Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian ASI Eksklusif
pada Bayi Umur 0-6 bulan
1.    ASI EKSKLUSIF BESERTA MANFAATNYA

A.    Mengenal ASI Eksklusif
          Menyusui adalah suatu proses alamiah.berjuta-juta ibu diseluruh dunia berhasil menyusui bayinya tanpa pernah membaca buku tentang ASI.bahkan ibu yang buta huruf pun dapat menyusui anaknya dengan baik.walaupun demikian, dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah.Seiring dengan perkembangan zaman,terjadi pula peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat.ironinya,pengetahuan lama yang mendasar seperti menyusui justru kadang terlupakan.
            Dari penelitian terhadap 900 ibu di sekitar jabodetabek (1995) diperoleh fakta bahwa yang dapat member ASI eksklusif selama 4 bulan hanya sekitar 5%, padahal 98% ibu-ibu tersebut menyusui.Dari penelitian tersebut juga didapatkan bahwa 37,9% dari ibu-ibu tersebut tak pernah mendapatkan ASI,sedangkan 70,4% ibu tidak pernah mendengar informasi tentang ASI eksklusif.(Atma Jaya,Pusat Penelitian Unika Atma Jaya,Praktek Pemberian Air Susu Ibu (ASI) di DKI Jakarta dan sekitarnya,UNICEF Grant # 95-003,Jakarta 1995).
            Sebenarnya menyusui,khususnya yang secara eksklusif merupakan cara pemberian makan bayi yang alamiah. Namun,seringkali ibu-ibu kurang mendapatkan informasi bahkan seringkali mendapat informasi yang salah tentang manfaat ASI eksklusif,tentang bagaimana cara menyusui yang benar,dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui bayinya.
          Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak saja memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik,tetapi juga cerdas,mempunyai emosional yang lebih stabil,perkembangan spiritual yang positif,serta perkembangan social yang lebih baik. (Ismael,S.,”Tumbuh Kembang dan Kecerdasan Anak”, Seminar Peran Ibu dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak,RSCM,FKUI (Jakarta:1993).
B.     Pengertian ASI Eksklusif.
            Yang dimaksud dengan ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI hanya diberi ASI saja,tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,jeruk,madu,air teh,air putih,dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,papaya,bubur susu,biscuit,bubur nasi,dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan,tetapi bila mungkin sampai 6 bulan.
Setelah bayi berumur 6 bulan,ia harus mulai diperkenalkan dengan makanan padat,sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih dari 2 tahun.(Atma Jaya,Pusat Penelitian Unika Atma Jaya,Praktek Pemberian Air Susu Ibu (ASI) di DKI Jakarta dan Sekitarnya,UNICEF Grant #95-003,Jakarta 1995).
            Para ahli menemukan bahwa manfaat ASI akan sangat meningkat bila bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupannya. Peningkatan ini sesuai dengan lamanya pemberian ASI eksklusif serta lamanya pemberian ASI bersama-sama dengan makanan padat setelah bayi berumur 6 bulan.
            Pada tahun1999,setelah pengalaman selama 9 tahun,UNICEF memberikan klarifikasi tentang rekomendasi jangka waktu pemberian ASI eksklusif. Rekomendasi terbaru UNICEF bersama World Health Assembly (WHA) dan banyak negara lainnya adalah menetapkan jangka waktu pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan.
Terlepas dari isi rekomendasi baru UNICEF tadi,masih ada pihak yang tetap mengusulkan pemberian makanan padat mulai pada usia 4 bulan sesuai dengan isi Deklarasi Innocenti (1990), yaitu “Hanya diberi ASI sampai bayi berusia 4-6 bulan”. Namun, pengetahuan terakhir tentang efek negatife pemberian makanan padat yang terlalu dini telah cukup menunjang pembaharuan definisi ASI eksklusif menjadi, ”ASI saja sampai usia sekitar 6 bulan”.(InnocentiDeclaration:Breastfeeding in the 1990’s,”AGlobalInitiative,WHO/UNICEF, Florence, Italy,1990).

C.    Manfaat Pemberian ASI Eksklusif Bagi Bayi
            Banyak manfaat pemberian ASI khususnya ASI eksklusif yang dapat dirasakan.Berikut manfaat terpenting yang diperoleh bayi.
1.      ASI Sebagai Nutrisi
Setiap mamalia secara alamiah dipersiapkan untuk mempunyai sepasang atau lebih kelenjar air susu. Pada saat melahirkan,kelenjar ini akan memproduksi air susu khusus untuk makanan bayi. Air susu seorang ibu juga secara khusus disesuaikan untuk bayinya sendiri,misalnya ASI dari seorang ibu yang melahirkan bayi premature komposisinya akan berbeda denga ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan bayi yang cukup bulan.
Selain itu,komposisi ASI dari seorang ibujuga dapat berbeda-beda dari hari ke hari.ASI yang keluar pada saat kelahiran sampai hari ke-4 atau ke-7 (kolostrum),berbeda dengan ASI yang keluar dari hari ke-4/ke-7 sampai hari ke-10/ke14 setelah kelahiran (ASI transisi). Komposisi ini akan berbeda lagi setelah hari ke-4 (ASI matang).bahkan terdapat pula perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit.
ASI yang keluar pada menit-menit pertama menyusui disebut foremilk, sedangkan ASI yang keluar pada saat akhir menyusui disebut hindmilk. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna,baik kualitas maupun kuantitasnya.
Dengan tatalaksana menyusui  yang benar ,ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan,bayi harus mulai diberi makanan padat,tetapi ASI dapat diteruskan sampai usia 2 tahun atau lebih.

2.      ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi
Bayi yang baru lahir secara alamiah mendapat Imunoglobulin (zat kekebalan tubuh) dari ibunya melalui ari-ari. Namun, kadar zat ini akan cepat sekali menurun segera setekah bayi lahir. Badan bayi sendiri baru membuat zat kekebalan cukup banyak sehingga mencapai kadar protektif pada waktu berusia sekitar 9 sampai 12 bulan. Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan zat kekebalan pada bayi.
Kesenjangan akan hilang atau berkurang apabila bayi diberi ASI, karena ASI adalah cairan yang mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.
Kolostrum mengandung zat kekebalan 10-17 kali lebih banyak dari susu matang (mature). Zat kekebalan yang terdapat pada ASI antara lain akan melindungi bayi dari penyakit mencret (diare). Pada suatu penelitian di Brasil Selatan bayi-bayi yang tidak diberi ASI mempunyai kemungkinan meninggal karena mencret 14,2 kali lebih banyak daripada bayi ASI eksklusif. ASI juga akan menurunkan kemungkinan bayi terkena penyakit infeksi telinga, batuk, pilek, dan penyaklit alergi.
Bayi ASI eksklusif ternyata akan lebih sehat dan jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif. Anak yang sehat tentu akan lenuh berkembang kepandaiannya dibanding anak yang sering sakit terutama bila sakitnya berat.
3.      ASI Eksklusif  Meningkatkan Kecerdasan
Sebenarnya alam telah membekali manusia dengan “obat”  pencegah gangguan gizi pada periode ini. Obat yang dimaksud adalah sebuah formula ajaib yang diberikan Tuhan pada para Ibu, yaitu air susu ibu (ASI). Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak secara optimal.
Hal ini karena selain sebagai  nutrien yang  ideal, dengan komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrien- nutrien khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal. Nutrien- nutrien khusus tersebut  tidak terdapat atau hanya sedikit terdapat pada susu sapi.
Nutrien yang diperlukan untuk petumbuhan otak bayi yang tidak ada atau sedikit  sekali terdapat pada susu sapi, antara lain :

·         Taurin
Yaitu suatu bentuk zat putih telur yang hanya terdapat di ASI.
·         Laktosa
Merupakan hidrat arang utama dari ASI yang hanya sedikit sekali terdapat pada susu sapi.
·         Asam lemak ikatan panjang (DHA, AA, omega-3, omega-6)
Merupakan asam lemak utama dari ASI yang hanya terdapat sedikit dalam susu sapi.
Mengingat hal-hal tersebut, dapat dimengerti kiranya bahwa pertumbuhan otak bayi yang diberi ASI secar eksklusif selama 6 bulan akan optimal dengan kualitas yang optimal pula. Hasil penelitian dr. Lucas (1993) terdapat 300 bayi prematur membuktikan bahwa bayi-bayi prematur yang diberi ASI eksklusif mempunyai IQ yang lebih tinggi secara bermakna (8,3 point lebih tinggi) dibanding bayi prematur yang tidak diberi ASI.
Pada penelitian Dr. Riva (1997) ditemukan bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif, ketika berusia 9,5 tahun akan mempunyai tingkat IQ 12,9 point lebih tinggi dibanding anak yang ketika bayi tidak diberi ASI eksklusif.
4.      ASI Eksklusif  Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang
Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tenteram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindung dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.(Karyadi,Darwin,”Pemberian ASI eksklusif dan Kecerdasan Anak”,Seminar ASI Eksklusif.,Depkes RI (Jakarta:1994)

D.    ASI SAYANG IBU-keuntungan untuk ibu.
Selain memberi keuntungan pada bayi,menyusui jelas memberikan keuntungan pada ibu. Berikut beberapa mamfaat bagi ibu :

1.      Mengurangi perdarahan setelah melahirkan.
Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan (post partum) akan berkurang.mengapa demikian? Hal ini karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar oktisotin yang berguna juga untuk kontriksi/penutupan pembuluh darah sehingga perdarahan akan lebih cepat berhenti. Hal ini akan menurunkan angka kematian ibu yang melahirkan.
2.      Mengurangi terjadinya anemia
Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena kekurangan zat besi. Menyusui mengurangi perdarahan.
3.      Menjarangkan kehamilan
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman,murah,dan cukup berhasil. Selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid,98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi berusia 12 bulan.
4.      Mengecilkan rahim
Kadar oksitoksin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim kembali ke ukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat dibanding pada ibu yang tidak menyusui.
5.      Lebih cepat langsing kembali
oleh karena menyusui memerlukan energy maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali ke berat badan sebelum hamil.
6.      Mengurangi kemungkinan menderita kanker
Pada ibu yang memberikan ASI eksklusif,umumnya kemungkinan menderita kanker payudara dan indung telur berkurang. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan terjadinya kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan menyusui sampa bayi berumur 2 tahun atau lebih,diduga angka kejadian kanker payudara akan berkurang sampai sekitar 25%. Beberapa penelitian menemukan juga bahwa menyusui akan melindungi ibu dari penyakit kanker indung telur.salah satu dari penelitian ini menunjukkan bahwa resiko terkena kanker indung telur pada ibu yang menyusuiberkurang sampai 20-25%.
7.      Menghemat pengeluaran
Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula,perlengkapan menyusui,dan persiapan pembuatan minum susu formula. Selain itu,pemberian ASI juga menghemat pengeluaran untuk berobat bayi,misalnya biaya jasa dokter,biaya pembelian obat-obatan,bahkan mungkin biaya perawatan di rumah sakit.
8.      Tidak merepotkan dan hemat waktu
ASI dapat segera diberikan pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak air,juga tanpa harus mencuci botol,dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu panas. Pemberian susu botol akan lebih merepotkan terutama pada malam hari. Apalagi kalau persediaan susu habis pada malam hari maka kita harus repot mencarinya.
9.      Portable dan praktis
Mudah dibawa kemana-mana (portable) sehingga saat bepergian tidak perlu membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu membawa alat listrik untuk memasak atau menghangatkan susu. ASI dapat diberikan di mana saja dan kapan saja dalam keadaan siap dimakan/minum,serta dalam suhu yang selalu tepat.
10.  Memberi kepuasan bagi ibu
Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan mrasakan kepuasan, kebanggaan, dan kebahagiaan yang mendalam.(King,S.F,:”Helping Mothers To Breastfeed”, Nairobi,Kenya AMREF 1992)

E.   Komposisi ASI
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok,antara lain zat putih telur,lemak, karbohidrat,vitamin,mineral,factor pertumbuhan,hormone,enzim,zat kekebalan,dan sel darah putih. Semua zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan yang lainnya. Cairan hidup yang mempunyai keseimbangan biokimia yang sangat tepat ini bagai suatu “simfoni nutrisi bagi pertumbuhan bayi” sehingga tidak mungkin ditiru oleh buatan  manusia.
Umumnya komposisi ASI mamalia disesuaikan dengan kecepatan tumbuh untuk mencapai berat badan lahir sebanyak dua kali lipat pada usia 3-4 bulan. Mamalia yang susunya lebih encer akan memberi minum bayinya lebih sering,sedangkan yang susunya lebih kental akan lebih jarang.


1.      Kolostrum pelindung yang kolosal
“Kolostrum adalah cairan emas,cairan yang kaya akan zat anti-infeksi dan berprotein tinggi”.
·         Pada hari pertama dan hari kedua setelah melahirkan,tidak jarang kita mendengar seorang ibu mengatakan,”ASI saya belum keluar”,sebenarnya,meski ASI yang keluar tersebut sedikit menurut ukuran kita,tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari.
·         “cairan emas” yang encer dan seringkali berwarna kuning atau dapat pula jernih ini lebih menyerupai darah daripada susu,sebab mengandung sel hidup yang menyerupai “sel darah putih” yang dapat membunuh kuman penyakit.
·         Merupakan pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bayi bagi makanan yang akan datang.
·         Lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yang matang. Mengandung zat anti-infeksi10-17 kali lebih banyak dibanding ASI yang matang. Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibandingkan denagn ASI matang. Total energy lebih rendah jika dibandingkan dengan susu matang.
·         Volume kolostrum antara 150-300ml/24 jam.
·         Kolostrum harus diberikan pada bayi.

2.      ASI transisi peralihan
·         ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yang matang.
·         Kadar protein makin merendah,sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin meninggi.
·         Volume akan makin meningkat.

3.      ASI matang (mature)
·         Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya,komposisi relative konstan.
·         Pada ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup,ASI merupakan makanan satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai berumur 6 bulan.

4.      Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit.
·         ASI yang keluar pada 5 menit pertama dinamakan foremilk. Foremilk mempunyai komposisi yang berbeda dengan ASI yang keluar kemudian (hindmilk).foremilk lebih encer.hindmilk mengandung lemak 4-5 kali lebih banyak dibanding foremilk.diduga hindmilk inilah yang mengenyangkan bayi.

5.      Lemak ASI makanan terbaik otak bayi.
·         Lemak ASI adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah kadarnya.kadar lemak bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan kalori untuk bayi yang sedang tumbuh.
·         Perubahan kadar lemak ini terjadi secara otomatis,dapat menyesuaikan diri dengan jumlah kalori yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi dari hari ke hari. Bahkan pada hari yang sama kadar lemak ASI pada waktu yang berbeda tidak sama. (Kitzinger,S,Breastfeeding Your Baby,2nd ed.London : Dorling Kindersley,1994)

F.    Langkah keberhasilan ASI eksklusif.
Langkah-langkah yang terpenting dalam persiapan keberhasilan menyusui secara eksklusif adalah sebagai berikut :
1.      Mempersiapkan payudara bila diperlukan.
2.      Mempelajari ASI dan tatalaksana menyusui.
3.      Menciptakan dukungan keluarga,teman,dan sebagainya.
4.      Memilih tempat melahirkan yang “sayang bayi” seperti “rumah sakit saying bayi” atau “rumah bersalin saying bayi”.
5.      Memilih tenaga kesehatan yang mendukung pemberian ASI secara eksklusif.
6.      Mencari ahli persoalan menyusui seperti Klinik Laktasi dan atau konsultasi laktasi,untuk persiapan apabila kita menemui kesukaran.
7.      Menciptakan suatu sikap yang positif tentang ASI dan menyusui.


2.    Mengapa Seorang Ibu Harus  Menyusui?
A. Pengertian Menyusui
Menyusui adalah suatu proses alamiah. Berjuta-juta ibu di seluruh dunia berhasil menyusui bayinya tampa pernah membaca buku tentang ASI, bahkan ibu yang buta pun dapat menyusui anaknya dengan baik. Walaupun  demikian, dalam lingkungan kebudayaan kita saat ini, melakukan hal yang alamiah tidaklah selalu mudah. ( Arini H, mengapa seorang ibu harus menyusui?. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 23)

Kesulitan dalam menyusui ini, pada saat sekarang bisa dikarenakan oleh banyak faktor, di antaranya:

1.      Para ibu yang lebih memilih sibuk (dengan pekerjaan) di luar rumah sehingga meninggalkan bayinya.
2.      Tidak mengetahui akan kandungan ASI yang sesungguhnya.
3.      Maraknya peredaran susu formula yang dianggap praktis bisa menggantikankeberadaan ASI.
Kondisi demikian akan semakin melunturkan kenyataan bahwa ASI adalah hak anak dan kewajiban seorang ibu. Perlunya kampanye ASI demi banyaknya tujuan harus terus dikumandangkan.
Menyusui secara eksklusif merupakan cara pemberian makan yang alamiah, namun sering kali ibu-ibu kurang mendapat informasi bahkan sering kali mendapat informasi yang salah tentang manfaat ASI eksklusif, tentang bagaimana cara menyusui yang benar dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui bayinya.
Menyusui secara murni adalah hanya memberikan ASI saja (exclusive breastfeeding) selama 4-6 bulan, atau paling tidak 4 bulan. Sejak lahir sampai bayi berusia 4 bulan, hanya ASI yang seharusnya diberikan. Dengan demikian, praktik untuk memuaskan bayi baru lahir dengan memberi air masak, madu, atau air gula tidak dibenarkan. Bayi sebelum usia sampai dengan 4 bulan tidak dibenarkan memperoleh jenis makanan lain seperti buah, bubur susu, nasi lumat, gula merah, air gula, madu dan sebagainya.
Menyusui adalah suatu seni yang harus dipelajari kembali. Untuk keberhasilan menyusui tidak diperlukan alat-alat yang khusus dan biaya yang mahal karena yang diperlukan hanyalah kesabaran, waktu, pengetahuan tentang menyusui, dan dukungan dari lingkungan terutama suami. Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupan dengan cara yang paling sehat. Dengan menyusui tidak saja memberikan kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik, tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang lebih stabil, perkembangan spiritual yang positif,serta berkembang social yang lebih baik. ( Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta, flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 25)
B. Manfaat Menyusui.  ( Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 25)
1. Manfaat Menyusui bagi Ibu          
a.      Menyusui dapat membantu wanita mengurangi berat badan tambahan yang diperoleh sewaktu hamil.
b.      Membantu rahim kembali ke ukuran normal dengan lebih cepat.
c.      Melindungi wanita dari kanker payudara kelak.
d.     Menyusui juga dapat mengurangi risiko patah tulang pinggul dan kanker ovarium kelak.
e.      Melindungi kesehatan ibu (mengurangi pendarahan pasca persalinan, mengurangi risiko kanker payudara dan indung telur, mengurangi anemia).
f.       Memperpanjang kehamilan berikutnya.
g.      Menghemat waktu.
3. Manfaat Menyusui bagi Keluarga
a.      Peningkatan status kesehatan, gizi ibu dan bayinya.
b.      Penghematan biaya.
4. Manfaat Menyusui bagi Masyarakat
a.      Berkontribusi untuk mengembangkan ekonomi.
b.      Melindungi lingkungan (botol-botol bekas, dot, kemasan susu, dan lain-lain)
c.      Menghemat sumber dana yang terbatas dan kelangkaan pakangan.
d.     Berkontribusi dalam penghematan devisa negara.

5. Manfaat Menyusui bagi Perusahaan
a.      Menghemat biaya pengobatan.
b.      Meningkatkan produktivitas kerja.
c.      Meningkatkan citra perusahaan.
6. Menyusui Teratur Mencegah Payudara Bengkak
            Kadang-kadang, pada minggu pertama setelah melahirkan, payudara ibu akan terasa bengkak karena adanya sumbatan pada saluran ASI. Bila hal tersebut dibiarkan, lama-lama akan terjadi infeksi dan menyebabkan peredangan pada payudara, yang disebut mastitis. Peradangan tersebut dapat terjadi pada satu atau kedua payudara sekaligus
            Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:
a.      Para ibu diharapkan untuk istirahat yang cukup.
b.      Secara teratur menyusui bayinya setiap dua atau tiga jam sekali sesuai ritme perut bayi akan dapat mencegah payudara bengkak dari infeksi.
c.      Usahakan jangan pernah menunda atau melewatkan waktu menyusui.
d.     Gunakan BH yang sesuai dengan ukuran payudara Anda.
e.      Selalu menjaga kebersihan payudara dengan cara membersihkan dengan kapas dan air hangat.
7. Menyusui akan Mengurangi Karies Gigi Anak
            Penyakit gigi dan mulut khususnya karies gigi merupakan suatu penyakit yang tersebar luas pada sebagian penduduk di dunia dan sebagian besar diderita pada anak-anak. Untuk menurunkan prevalensi karies, tidak hanya diperlukan tindakan pengobatan, tetapi yang lebih penting yaitu upaya pencegahan sejak dini terutama pada anak-anak, salah satunya dengan pemberian air susu ibu yang cukup sesama bayi. ASI mengandung zat kekebalan dan apabila diberikan, bayi akan mempunyai daya tahan yang cukup baik terhadap berbagai penyakit.
8. Menyusui Sehat bagi Jantung
            Air susu ibu atau ASI terbukti tidak hanya bermanfaat bagi bayi. Tetapi, juga bagi sang ibu. Kegiatan menyusui di sebutkan berguna menyehatkan jantung. Semakin panjang durasi menyusui maka semakin baik manfaatnya. Perempuan dengan riwayat hidup menyusui lebih dari 12 bulan, cenderung lebih jarang terkena penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung dibandingkan dengan ibu-ibu yang tidak pernah menyusui. Dan bahkan mengurangi lemak pada tubuh. Oleh karena itu, risiko terkena penyakit jantung atau cardiovascular pun semakin kecil.
9. Menyusui Mengurangi Risiko Terserang Kanker Payudara
            Kanker payudara selain bisa menyerang kaum wanita juga kaum laki-laki. Pada kaum wanita, salah satu penyebabnya adalah karena tidak  menyusui. Ketika seorang ibu yang sudah melahirkan anaknya, kemudian ia tidak menyusui maka dikhawatirkan payudaranya akan mengalami gumpalan-gumpalan yang bisa menyebabkan munculnya benjolan-benjolan (kanker). Disinilah utamanya kenapa seorang ibu harus menyusui anaknya.
C. Manfaat Menyusui Bagi Bayi.  (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta, flashbooks, 2012) Cet. 1 Hal. 29)

1. Aspek gizi
            Kandungan gizi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh kembang yang optimal. Mudah dicerna dan diserap, karena perbandingan protein/casein adalah 80/20, sedangkan susu sapi 40/60. Disamping itu ASI mengandung lipase yang memecah trigliserida menjadi asam lemak dan gliserol. Laktosa dalam ASI mudah terurai menjadi glukosa dan glaktosa, dan enzim laktase sudah ada sejak bayi lahir.
2. Aspek Imonologi
Mengandung kekebalan antara lain :
            Imunitas selular yaitu lekosit sekitar 400/ml ASI yang terutama terdiri dari makrofag Imunitas humoral, misalnya, IgA-enzim pada ASI yang mempunyai efek antibakteri misalnya lisozim, katalase dan perokasidase. Laktoferin Faktor bifidus Antibodi lainnya: interferon, faktor antistafilokokus, antibodi HSV, B12 binding protein, dan komplemen C3 dan C4. Tidak menyebabkan alergi.
            Bayi yang sering berada dalam dekapan ibu karena menyusui akan merasakan kasih sayang ibunya. Ia juga akan merasa aman dan tentram, terutama karena masih dapat mendengar detak jantung ibunya yang telah ia kenal sejak dalam kandungan. Perasaan terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.
4. Meningkatkan kecerdasan
Mengingat bahwa kecerdasan anak berkaitan erat dengan otak maka jelas bahwa faktor utama yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan adalah pertumbuhan otak. Sementara itu, faktor terpenting dalam proses pertumbuhan termasuk pertumbuhan otak adalah nutrisi yang diberikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi kuantitas dan kualitas nutrisi secara langsung juga dapat mempengaruhi pertumbuhan tarmasuk pertumbuhan otak.  (Bambang Ismawi, Mengenal Asi Ekslusif. (Jakarta, Sari Peadiarti,2000) Cet. 1 Hal. 13)

D. Keuntungan Menyusui
Keuntungan Menyusui Bagi Ibu
1. Mengurangi perdarahan setelah melahirkan
            Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan ( Post Partun ) akan berkurang.
2. Mengurangi terjadinya Anemia
            Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena kekurangan zat besi. Menyusui mengurangi perdarahan-perdarahan.
3. Menjarangkan kehamilan
            Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah dan cukup berhasil.selama ibu memberi ASI eksklusif dan belum haid, 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi 12 bulan.
4. Mengecilkan rahim
Kadar oksitosin ibu menyusui yang meningkat akan sangat membantu rahim kembali keukuran sebelum hamil. Proses pengecilan ini akan lebih cepat dibandingkan pada ibu yang tidak menyusui. ( Bambang Ismawi, Mengenal Asi Ekslusif. (Jakarta, Sari Peadiarti,2000) Cet. 1 Hal. 14)

5. Lebih cepat langsing kembali
Oleh karena menyusui memerlukan energi maka tubuh akan mengambilnya dari lemak yang tertimbun selama hamil. Dengan demikian berat badan ibu yang menyusui akan lebih cepat kembali keberat badan sebelum hamil. ( Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 43)

D. Karakteristik Ibu Menyusui
1. Umur
            Umur yaitu usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat berulang tahun. Semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
            Dalam kurun waktu reproduksi sehat dikenal bahwa usia aman untuk kehamilan, persalinan, dan menyusui adalah 20-35 tahun. Oleh sebab itu, yang sesuai dengan masa reproduksisangat baik dan sangat mendukung dalam pemberian ASI eksklusif, sedangkan umur yang kurang dari 20 tahun dianggap masih belum matang secara fisik, mental, dan psikologi dalam menghadapi kehamilan, persalinan, serta pemberian ASI. Umur lebih dari 35 tahun dianggap berbahaya, sebab baik alat reproduksi maupun fisik ibu sudah jauh berkurang dan menurun, selain itu bisa terjadi risiko bawaan pada bayinya dan juga dapat meningkatkan kesulitan pada kehamilan, persalinan, dan nifas.
2. Paritas
            Paritas adalah jumlah anak yang pernah dilahirkan oleh seorang ibu, dengan bayi pertamanya mungkin akan mengalami masalah ketika menyusui yang sebetulnya hanya karena tidak tahu cara-cara yang sebenarnya dan apabila ibu mendengar ada pengalaman menyusui yang kurang yang dialami orang lain, hal ini memungkinkan ibu ragu untuk memberikan ASI pada bayinya.
3. Pendidikan
Tingkat pendidikan ibu yang rendah mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu dalam menghadapi masalah, terutama dalam pemberian ASI eksklusif. Pengetahuan ini diperoleh baik secara formal maupun informal. Sedangkan ibu-ibu yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi, umumnya terbuka menerima perubahan atau hal-hal baru guna pemeliharaan kesehatannya. Pendidikan juga akan membuat seseorang terdorong untuk ingin tahu mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan. (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 43)

4. Pekerjaan
            Pekerjaan ibu juga diperkirakan dapat mempengaruhi pengetahuan dan kesempatan ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Pengetahuan responden yang bekerja lebih baik bila dibandingkan dengan pengetahuan responden yang tidak bekerja. Semua ini disebabkan karena ibu yang bekerja diluar rumah (sektor formal) memiliki akses yang lebih baik terhadap berbagai informasi, termasuk mendapatkan informasi tentang pemberian ASI eksklusif.
3. Saat Ibu Harus Tugas Ke Luar Kota
Tugas keluar kota atau bahkan keluar negeri terkadang menjadi suatu hal yang tidak bisa di tolak bagi seorang ibu bekarja, terutama tugas keluar negeri. Hal ini menjadi sebuah momen yang sangat berharga karena sekali mendayung , dua pulau terlewati. Begitulah kata pepatah karena sekalian menjalankan tugas, juga kita bisa mendapat pengalaman mengunjungi negeri orang dengan gratis, tentu itu menjadi suatu hal yang begitu menyenangkan bukan?
Namun hal yang menjadi sebuah dilema pada seorang ibu yang masih  menyusui anaknya. Bahkan tak jarang banyak sekali ibu yang bekerja yang menolak tugas itu. ia pun meminta rekan kerjanya untuk menggantikannya, demi kelangsungan program ASI eksklusif yang sedang ia jalani.
Sebenarnya tidaklah harus sedemikian rupa, sudah banyak yang membuktikan bahwa mereka berhasil menjalankan program ASI ekslusif, meskipun meraka harus bertugas ke luar negeri sekalipun. Karena tugas keluar negeri bukanlah sebuah alasan yang tepat untuk tidak menyusui ataupun berhenti menyusui. Tentu saja akan banyak usaha yang akan dilakukan. Tetapi, insyaallah semua itu akan mendapatkan hasil yang setimpal. Pengorbanan itu tidak akan pernah sia-sia, karena Allah sendiri sudah menyatakan dalam firmannya sebesar zharrah pun kebaikan, Allah akan membalasnya.
Berikut beberapa masalah yang sering dihadapi oleh ibu bekerja menyusui dan ditugaskan keluar kota atau keluar negeri :
1.      Berpisah dengan sang buah hati menyebabkan ibu tidak bisa menyusui secara langsung.
2.      Persiapan stok ASIP harus mencukupi selama ibu bekerja atau selama anak ditinggal oleh ibu.
3.      Perasaan sedih karena berpisah dengan sang anak bisa berpengaruh terhadap kondisi psikologis ibu yang bisa menyebabkan produksi ASI menjadi menurun.
4.      Masalah memerah ASI di hotel atau penginapan.
5.      Memerah ASI selama di perjalanan.
6.      Membawa ASI perahan dalam perjalanan. ( Syasya Azisya, Sukses Menyusui Meski Bekarja.(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 102)
Persiapkan dengan Matang
1.       Memberi tahu si kecil dan keluargaakan rencana kepergian ibu, serta menjelaskan tugas-tugas pada pengasuh anak kita apa saja yang harus dilakukan.( Syasya Azisya, Sukses Menyusui ……….. (Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 102)

Tugas ke luar kota atau ke luar negeri biasanya di jadwalkan dari jauh-jauh hari sebelumnya. Ibu bisa memberi tahu akan rencana ini kepada keluarga atau kepada anak kita sendiri. Meski anak kita masih bayi, namun tetap di upayakan untuk berkomunikasi dengannya akan rencana ini, dan bila anak kita sudah berumur 1 tahun kita bisa mencoba untuk berbicara seperti ini kepadanya, “Adik sayang, minggu depan ibu akan bekerja ditempat yang jauh. Selama ibu pergi, adik harus minum ASI-nya pakai gelas, ya….”
Suami, pembantu dan anggota keluarga lainnya juga harus diberi tahu apa saja yang harus mereka lakukan saat sang ibu sedang tidak berada di rumah. Bila anak biasanya menyusu langsung pada saat malam hari, ketika ibu berada di luar kota, anak terpaksa di susui dengan sendok atau gelas. Pastikan suami ataupun pengasuh mau dan mampu melakukan tugas tersebut.
Berikan tugas menyuapi ASI pada anak kita pada malam hari kepada suami dan pengasuh anak kita. Kenapa suami perlu dilibatkan? Supaya sang anak juga bisa merasakan yang namanya perhatian dan kasih sayang dari seorang ayah untuknya. oleh karena itu, kita sebagai seorang ibu yakinkan sejak awal bahwa suami kita pasti mampu melakukannya.
Sedangkan untuk pengasuh, karena ia sudah terbiasa melakukan/memberikan ASI perah pada bayi di siang hari, biarkan ia beristirahat di malam harinya. Gunakan tenaganya di waktu malam hari sesekali saja, saat sang ayah butuh istirahat lebih atau misalnya saat ayah harus lembur.
2.      Yakinkan bahwa semuanya akan berjalan baik-baik saja. ( Syasya Azisya, Sukses Menyusui ……….. (Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 103)

Kepercayaan diri adalahmodal utama kesuksesan menyusui. Sesuatu hal yang tidak bisa dikatakan ringan bila harus tugas keluar sembari tetap memerah. Coba cari tahu ke teman-teman atau forum ibu yang menyusui, carilah teman yang sudah pernah mengalami hal-hal yang serupa. Tetapkan niat, bila ia bisa, kita juga pasti bisa.

3.      Persiapkan peralatan ‘perang’ yang dibutuhkan, serta lebih giat memerah untuk memenuhi stok ASIP selama ditinggal pergi. ( Syasya Azisya, Sukses Menyusui ……….. (Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 102)

Inilah hal penting yang harus dilakukan. Jangan sampai peralatan yang kita butuhkan ini ada yang tercecer atau bahkan tertinggal semuanya.
Peralatan wajib, antara lain:
• Satu buah cooler bag berukuran besar
• Plastic ASI
• Tupperware berukuran basar
• Botol ASI
            Perkirakan jumlah ASIP yang harus di tinggalkan untuk anak selama ibu pergi. Bandingkan dengan kebutuhan ASI-nya sehari-hari. Nah, inilah penyebab pentingnya kita mencatat berapa mililitar ASI yang dikonsumsi anak tiap harinya. Dengan catatan ini, kita bisa memperkirakan kebutuhan rata-rata per hari. Misalkan saja dalam sehari anak kita rata-rata membutuhkan ASIP sebanyak 300 ml. jumlah hari tugas kita keluar kota selama 10 hari. Paling tidak kita membutuhkan stok sebanyak 3 liter ASIP.
            Hari-hari sebelum keberangkatan gunakan sebaik mungkin untuk terus memerah ASI guna memenuhi stok itu. Pergunakan juga waktu malam hari untuk memerah. Tak apalah bila kita mengurangi sedikit waktu tidur kita, demi anak tercinta.
4.     Manejemen ASI untuk Ibu Bekerja
Menyusui atau memberikan ASI eksklusif pada ibu yang bekerja memang tidak mudah. Butuh kebulatan tekad dan kemampuan menghadapi cobaan dan berbagai kendala yang ada. Namun begitu, kini semakin banyak ibu bekerja yang telah berhasil membuktikannya. Menyusui bagi ibu bekerja memiliki berbagai keuntungan, di antaranya dapat meningkatkan produktifitas kerja, membuat ibu menjadi lebih percaya diri, menurunkan angka absensi dikarenakan anak sakit, serta juga bisa menurunkan ketegangan ibu.
Berikut kami sajikan manejemen ASI untuk Ibu bekerja.
1.      Sebelum seorang ibu berangkat untuk bekerja, terlebih dahulu sang ibu menyusui bayinya sampai kenyang.
2.      Selanjutnya, untuk payudara yang belum habis diisap oleh bayi, perah ASI dari payudara. Memerah ASI dapat dilakukan dengan menggunakan tangan secara manual dan ditampung pada suatu tempat yang bersih dan higenis.

Cara memerah ASI dengan tangan :
  Letakkan ibu jari ditepi atas areola pada posisi pukul 12`.
  Letakkan jari telunjuk di tepi bawah  areola pada posisi pukul 6`.
  Dengan kedua jari, tekan payudara tanpa mengubah posisi ibu jari dan jari telunjuk.
  lanjutkan dengan gerakan ke depan memijat jaringan di bawah areola sehingga dapat memerah ASI dalam saluran ASI, dan lakukan gerakan ini beulang kali hingga pancaran ASI yang keluar berkurang. ( Wenny Artanty Nisman, dkk, Panduan Pintar Ibu Menyusui. (Yogyakarta, PENERBIT ANDI, 2011) Cet.1 Hal. 56)

Penggunaan pompa payudara atau yang lebih kita kenal dengan pemompa ASI itu tidak dianjurkan karena akan membuat produksi ASI terhenti sebelum waktunya. Denga memompa, rangsangan yang diterima oleh puting dan areola mamae tidak sama separti halnya isapan sang bayi.
Selama di kantor atau di tempat kerja lainnya, perahlah ASI 3-4 jam sekali dengan teknik yang sama seperti yang sudah kitabahas di atas. Tempatkan ASI perahan tersebut dalam wadah penampunga yang steril dan tutup yang rapat. Adapun tempat yang dianjurkan untuk menyimpan ASI perahan tersebut adalah di tempat yang terbuat dari bahan plastic karna wadah yang terbuat dari bahan gelas akan banyak menyebabkan ASI banyak kehilangan keaktifan zat kekebalan tubuh. Setiap wadah tersebut sebaiknya di beri lebel hari, tanggal, dan jam pemerahan. ASI yang di perah terlebih dahulu, diberikan lebih dulu.
ASI yang diperah dapat di bekukan untuk persediaan/tambahan apabila iu harus sudah mulai bekerja. ASI bisa bertahan 6-8 jam dalam suhu kamar, 24 jam dalam termos es, 2 x 24 jam dalam lemari es, 2 minggu di freezer lemari es 1 pintu, dan 3 bulan di freezer lemari es 2 pintu. (Kementerian Kesehatan RI, Layanan Kesehatan Neonatal Esensial.(Jakarta, Bakti Husada, 2010) Cet.1 Hal. 63)

Untuk ASI yang disimpan di lemari es, sebelum diberikan kepada bayi, terlebih dahulu suhu ASI tersebut harus disamakan dengan suhu ruangan dengan cara merendam botol ASI dalam air dingin biasa (suhu normal). Hindari mencelup botol berisi ASI kedalam air panas atau memanaskan langsung di atas api karena dapat merusak kandungan gizi dan komponen imunologiknya atau kekebalan tubuhnya.
Sebaiknya seorang ibu menyiapkan pengasuh bayi baik itu nenek, kakek, anggota keluarga yang lain, baby sister, ataupun pembantu sebelum ibu bekerja kembali. Karena hal yang satu ini sangat membantu sang ibu  ketika sedang bekerja dan sedangkan bayi sudah tiba waktunya untuk minum ASI. Dan seorang ibu juga harus melatih pengasuh bayi untuk terampil dalam memberikan ASI peraham dengan sendok kecil ataugelas kecil, sebaiknya hindari pemakaian dot/kompen karena kemungkinan bayi akan menjadi “bingung putting”.


5. Menyikapi Beberapa Mitos Tentang Menyusui
·         Tidak benar bila ASI belum keluar pada hari pertama sehingga perlu diberi susu formula. Karena pada hari pertama kelahirannya bayi masih bisa bertahan tanpa asupan minum/ makanan selama 3 x 24 jam. ( Syasya Azisya, Sukses Menyusui Meski Bekarja.(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 35)
            Tujuan utama menyusui pada 30 menit pertama kelahiran bayi bukanlah untuk memberikan nutrisi,namun diantara lain untuk hubungan kedekatan si bayi dan si ibu .
      Pemberian cairan selain ASI pada bayi akan rentan menimbulkan alergi. Bayi bisa mengalami diere. Bila pemberian dilakukan dengan menggunakan dot dikhawatir bayi akan mengalami bingung putting sehingga dapat menghambat proses menyusui langsung dari ASI. Bisa jadi bayi sama sekali tak mau menyusu.

• Tidak benar bila susu  formula kini hampir sama kandungannya dengan ASI atau bahkan lebih hebat dari ASI.( Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 36)
        Alasannya setiap kandungan yang tidak terdapat dalam susu formula (tetapi terdapat dalam ASI) diputarbalikan oleh produsen susu formula dan di anggap sebagai suatu nilai lebih namun susu formula tidak menggandung zat antibodi atau kekebalan tubuh ,sel-sel hidup,enzim-enzim,dan tidak mengandung hormon.Di bandingkan ASI,susu formula menggandung lebih banyak zat alumanium, mangan, cadmium(sejenis logam berat),lead (sejenis timah hitam),Dan zat besi.susu formula juga menggandung jauh lebih banyak protein di bandingkan ASI. Kandungan protein dan lemak yang terdapat dalam susu formula juga berbeda dengan yang terdapat dalam ASi. Berbeda dengan ASI,kandungan susu formula tidak berubah dari periode awal menyusui hingga akhir.

• Tidak benar bila menyusui membuat gendut atau susah menurunkan berat badan. ( Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 36)
Inilah salah satu sebab utama seorang ibu enggan menyusui,terutama bagi ibu-ibu yang mengutamakan penampilan .Pada kenyataannya ibu yang menyusui cenderung akan lebih cepat turun berat badannya  ke berat badan semula dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui .Hal ini disebabkan karena isapan bayi sewaktu menyusu akan merangsang rahim(yang tadinya melar saat kehamilan) untuk kembali ke bentuk semula.

• Tidak benar bila ASI yang pertama  keluar harus dibuang karena kotor.( Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 37)
            Padahal ASI yang pertama kali keluar itulah zat yang paling bermanfaat untuk bayi.ASI yang keluar pada hari ke-1 sampai dengan hari ke-5 ini disebut.
       Kolostrum ini biasanya berupa cairan jernih kekuningan,kolestrom juga mengandung protein dalam kadar yang tinggi,zat anti infeksi  dan zat daya tahan tubuh.sekitar 10 sampai dengan 100 cc volume sebanyak itu sudah cukup dengan ke mampuan ginjal bayi yang memang belum matang saat itu.

• Tidak benar bila payudara kecil hanya menghasilkan ASI sedikit.( Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 37)
Padahal ASI diproduksi oleh jaringan kelenjar ASI/ alveoli sehingga besar kecil payaudara tidak berpengaruh kepada banyak/sedikit jumlah ASI yang di hasilkankan. Payudara yang besar belum tentu akan menghasilkan ASI yang banyak karena bisa ia hanya mempunyai  sedikit kelenjar alveoli.Begitu pula sebaliknya,payudara  kecil belum tentu sedikit ASI nya karena bisa jadi ia terdapat banyak kelenjar alveoli.

·         Mustahil bila ibu banyak makan, ASI akan banyak dan tidak benar bila bayi-bayi prematur perlu belajar untuk minum susu dari botol sebelum mereka mulai menyusu. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 38)
            Sebenarnya itu tidak dipengaruhi oleh jumlah makanan yang dikonsumsi  ibu,tetapi ada ibu-ibu yng sudah makan banyak, tetapi ASI-nya sedikit.Ada pula ibu-ibu yang makan cukup ataui sedikit,tetapi ASI-nya banyak.Yang lebih diperhatikan seharusnya bukan pada kuantitas makanan,tetapi lebih pada kualitasnya dan ada pula menyatakan bahwa tidak benar bila bayi-bayi prematur perlu belajar untuk minum susu dari botol sebelum mereka menyusu. Justru bayi prematur sangat membutuhkan ASI untuk pembentukan kekebalannya. Jadi jangan kenalkan bayi dengan susu botol,bila memungkinkan lebih baik langsung menyusu aja.

·         Tidak benar bila ibu sedang mengonsumsi obat, harus berhenti menyusui.( Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 38)
            Apabila ibu menyusui mengonsumsi obat obatan,ASI akan mengandung sedikiy saja dari obat-obatan yang sedang dikonsumsi tersebut.
      Namun ada baiknya kita mesti berhati-hati saat mengonsumsi obat.Pilih saja obat-obatan yang aman atau bila perlu menggunakan alternatif  yang minim resiko.kalau terpaksa minum obat,sabaiknya dikonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

·         Tidak benar bila bayi-bayi mendapatkan ASI memerlukan tambahan jenis susu lainnya setelah berusia 6 bulan. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 38)
            Untuk bayi usia di bawah 6 bulan, ASI saja sudah mencakupi segala kebutuhannya. Sementara untuk yang berusia di atas 6 bulan,mulai diperkenalkan MPASI agar bayi mendapatkan sumber zat besi lain dari ASI.ASI dan MPASI dengan gizi yang seimbang sudah mampu memenuhi kebutuhan bayi. Tak diperlukan lagi tambahan berupa susu formula.

·         Tidak benar bila seorang ibu yang sedang menyusui harus menjalani tindakan operasi, ia harus menunggu sehari setelah selesai operasi untuk mulai menyusui bayinya lagi. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ……..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 39)
            Selesai operasi, ibu dapat langsung menyusui bayinya apabila sudah siuman (terbangun dan sadar) dan sudah merasa siap. Obat-obatan yang digunakan dalam proses anesti ,maupun obat-obatan penghilang rasa sakit dan antibiotik yang digunakan setelah operasi,tidak mengharuskankan seorang ibu untuk menghentikan kegiatan menyusui, kecuali dalam keadaan –keadaan tertentu yang bersifat luar biasa.

·         Bayi ASI membutuhkan tambahan cairan air putih dan tidak benar bila bayi perlu belajar untuk minum dari botol sebelum bayi menolak untuk menggunakannya. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ……..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 39)
            Padahal terbesar yang ada di dalam ASI, 85%-nya adalah berupa air.jadi tak perlu lagi tambahan cairan apa pun, termasuk air putih untuk bayi yang berusia kurang dari 6 bulan dan ada pun yang menyatakan tidak benar bila bayi perlu belajar untuk minum dari botol sehingga bayi harus diperkenalkan dengan botol sebelum bayi menolak untuk menggunakannya,sebelumnya tidak ada satu pun alas an yang mengatakan bahwa bayi harus belajar untuk menggunakan botol malah bayi bisa minum dari sendok kecil atau cangkir kecil (gelas kecil).
       Namun, bila ibu memang berniat untuk memperkenalkan botol pada bayi,sebaiknya ibu menunggu sampai dengan bayi sudah berhasil unytuk menyusu dengan benar selama sekurangnya 3 bulan. Botol diberikan hanya sesekali saja.

·         Tidak benar bila ibu dengan puting datar tak akan bisa menyusui dan mustahil bila makanan pedas dapat membuat pup bayi keluar dengan biji-biji cabenya. ([1] Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 40)
            Bila bayi menysu dengan benar,seharusnya yang diisap bukanlah putting susu ibunya, melainkan daerah areola-nya.bentuk putting susu tidak berpangaruh dan dari itu tidak benar bila makanan pedas dapat membuat pup bayi keluar dengan biji-biji cabenya.

·         Tidak benar bila ibu sudah berhenti menyusui, tak akan bisa menyusui lagi dan tidak benar bila ibu selesai olahraga sebaiknya jangan menysui. ([1] Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 40)
            Re-laktasi (proses menyusui kembali setelah berhenti sekian lama bisa dilakukan. Dan banyak orang yang telah berhasil melakukannya tetapi dibutuhkan tekad dan usaha yang kuat antara ibu dan sang bayi agar sukses kembali menyusui.Dengan iming-iming bahwa tidak benar bila ibu selesai olahraga sebaiknya jangan menyusui  padahal tidak ada satu pun alas an mengapa seorang ibu tidak dapat menyusui bayinya segera setelah selesai berolahraga. Namun bayi lebih rewel pada saat menyusu apabila ibunya baru selesai berolah raga.

·         Tidak benar bila bayi yang diere tidak boleh disusui. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 40)
            Pengobatan terbaik bagi bayi yang menderita infeksi saluran pencernaan(gastroenteristis) adalah dengan tetap menyusui dan memberikan ASI.Dan sangat tidak lazim bagi bayi untuk memerlukan jenis cairan lain selain dari pada ASI.kadangkala bayi diminta untuk berhenti minum ASI dan justru diberikan susu formula yang bebas lakstosa. Padahal susu formula bebas laktosa tidak lebih baik dari pada ASI .Karena ASI jauh lebih baik dari pada susu formula jenis apa pun.

·         Sapih anak sedini mungkin agar lebih mandiri dan tidak benar bila menyusui itu merepotkan. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 41)
            Salah bila menganggap tangisan bayi sebagai bentuk ketidakmandiriannya.menyapih anak sejak dini, apalagi bila tanpa alas an medis, ini adalah untuk kezaliman seorang ibu kepada anaknya.Karena, ibu tidak menyampaikan hak sang anak sebagaimana mestinya.terlepas dari itu tidak benar bila menyusui itu merepotkan.Bayangkan saja bila kita hendak bepergian, bila bayi kita berikan ASI kita tak perlu membawa banyak peralatan ,sementara bila kita beri susu formula,betapa repotnya kita membawa susu formula,botol,air panas malah menyusui ASI lebih praktis dan higenis sekali.

·         Tidak benar bila ibu makan makanan atau minuman panas lidah bayi akan menjadi putih. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 41)
            Putihnya lidah bayi disebabkan karena sisa-sisa ASI yang menempel di lidah, bukan karena panasnya makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh ibu. Oleh karena itu di anjurkan bagi ibu untuk membersihkan lidah bayi dengan menggunakan kain kasa,bukan dengan diberikan air minum terlebih bila bayi masih belum 6 bulan.
      
Factor Pendukung Sukses Menyusui
A.    Cara menyusui yang benar. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 41)
                  Ibu-ibu yang baru pertama kali menyusui biasanya masih bingung bagaimana menyusui yang benar itu.Dirumah sakit-rumah sakit bersalin yang pro ASI biasanya bidan atau perawat akan mengajarkan bagaiman cara menyusui yang benar.Tak hanya cara menyusui, mereka pun akan mengajarkan kepada kita bagaimana caranya mengurus bayi yang baru lahir, mulai dari memandikan hingga memakaikan popok atau baju.
      Cara menyusui gampang-gampang susah.pada prinsipnya kita harus melakukan pelekatan dengan benar adalah cara bibir bayi menempel pada payudara, juga bagaiman cara bayi menmyodot ASI.Namun sering kali terjadi kesalahan, yaitu bayi menyodot pada bagian ujung putting saja.Bila saat bayi menyusu mulut tampak terbuka lebar, itu berarti bayisedang menyodot pada bagian areola.

Berikut ini beberapa langkah menyusui:
1.      Siapkah beberapa peralatan yang diperlukan, seperti: tisu, handuk kecil, bantal menyusui,selimut kecil, alat penopang kaki ibu.
2.      Pilih posisi yang paling nyaman untuk menyusui.
      Mengenai posisi menyusui ini ada beberapa macam posisi yang bisa digunakan, yaitu: menggendong, Menggendong menyilang,menyangga kepala dan tiduran. Pilih posisi mana yang paling nyaman.
3.      Baringkan bayi di atas bantal dengan baik sehingga posisinya saling berhapan dengan perut ibu.
4.      Lurusnya punggung bayi, jangan sampai posisinya membungkuk.
5.      Mulailah dengan sedikit memijat payudara, keluarkan sedikit ASI untuk membasahi putting susu untuk menjaga kelembapan puting susu.
6.      Sentuhkan putting susu ke bibir bayi perlahan-lahan untuk merangsang refleksi isap bayi.
7.      Pengang payudara dengan empat jari menahan bagian bawah areola hingga bayi membuka mulut.
8.      Setelah bayi siap menyusu maka masukkan puting susu sampai ke daerah areola masuk ke mulut ke mulut bayi.
9.      Pastikan bayi mengisap dengan benar. Ciri bayi mengisap dengan benar adalah mulutnya terlihat terbuka lebar dan menempel pada bagian areola.
10.  Perhatikan payudara jangan sampai menutupi hidung bayi,tekan payudara agar tidak menutup hidung bayi
11.  Biarkan bayi tetap dalam posisi yang nyaman, ibu juga bisa sambil mengelus-elus kepalanya agar bayi bisa merasa lebih rileks.
12.  Susui bayi selama bayi mau, pindahkan bayi untuk menyusu pada payudara yang satunya.
13.  Setelah bayi merasa kenyang, akhir menyusui dengan mengoleskan ASI pada putting payudara ibu.
14.  Sendawakan bayi dengan menegakkan posisinya sambil menepuk-nepuk halus punggung bayi secara perlahan-lahan.


B.     Tekad yang kuat(azam). (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 34)
                  Bahwa kekuatan tekad adalah hal terpenting  Yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan yang kita cita-citakan.termasuk dalam hal keinginan kita memberikan ASI kepada sang buah hati.Selama rentang waktu 6 bulan itu bisa saja kita menghadapi hambatan-hambatan yang sebelumnya tidak ada dibenak kita.Hambatan-hambatan tak terduga pun di alami ketika program ASI ini di jalankan.Di usia bayi yang baru 5 bulan, tiba-tiba sakit membuat badan benar-benar tidak fit.Saat itu kalau tidak ingat pada tekad yang sudah telanjur mendominasi alam bawah sadar,rasanya ingin menyerah saja.Pada saat itu kekuatan tekad menyadarkan diri kita namun dalam saat keadaan sakit tetap menyusui pada akhirnya berhasil melawati masa 6 bulan menyusui tanpa susu formula.
          Padahal kenyataannya betapa kekuatan tekad(dalam hal ini tekad yang sangat kuat atau azzam) telah berhasil menyelamatkan kita dari hambatan yang terjadi semasa memberikan ASI.

C.     Yakinkan diri bahwa ASI-lah yang terbaik untuk bayi. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 32)

                  Tuhan telah menciptakan makhluk bernama perempuan,lengkap dengan segala hal yang dibutuhkannya. Sesuai dengan kodratnya, perempuan memiliki kewajiban untuk menyusui anak-anak yang dilahirkan. Oleh karena itu, ALLAH pun melengkapi perempuan dengan payudara dan air susu di dalamnya. Air susu inilah yang kemudian menjadi sumber makanan utama bagi bayi selama tahun pertama kehidupan mereka.
                  Di tengah gencarnya promosi susu formula yang mengatakan mengandung AA, DHA, prebiotik, atau zat-zat hebat lainnya,tetaplah yakin bahwa hanya ASI-lah yang terbaik untuk anak kita. ASI memang diciptakan khusus untuk bayi.Pastinya,zat-zat yang terkandung di dalamnya adalah sesuai dengan kebutuhannya. Sementara,susu formula ada sebagai pengganti ASI karena adanya kelainan pada sebagian perempuan yang menyebabkan kelenjar susunya tidak dapat memproduksikan ASI.Susu formula yang dibuat dari susu sapi, dalam hal ini hanya sebagai pengganti ASI (bagi para ibu yang tidak bisa memproduksi ASI), sebagus atau semahal apa pun harganya tetap saja kualitasnya tak bisa menyamai ASI.

D.    Mencari teman sesama ibu menyusui. (Syasya Azisya, Sukses Menyusui ………..(Jakarta, GEMA INSANI, 2010) Cet. 1 Hal. 99)
                 
Seperti halnya manusiawi bila semangat menyusui terutama bagi ibu bekerja.Terkadang naik, namun terkadang juga sedikit surut,atau bahkan surut sama sekali. Dalam perjalanan memberikan ASI eksklusif yang butuh waktu paling tidak 6 bulan hingga 2 tahun.maka dari itu kita mencari teman sesama ibu menyusui agar dapat saling tukar pengetahuan seputar pengasuhan anak,khusunya menyusui dan untuk memberikan motivasi bila di antara kita ada yang sedang lemah.

E.     Mengajari ibu cara meningkatkan produksi ASI. (Kementerian Kesehatan RI, Layanan Kesehatan Neonatal Esensial.(Jakarta, Bakti Husada, 2010) Cet.1 Hal. 58)
·         Meningkatkan ASI adalah dengan menyusui seseiring mungkin.
·         Menyusui lebih sering akan lebih baik karena merupakan kebutuhan bayi.
·         Menyusu pada payudara kiri dan kanan secara bergantian.
·         Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong sebelum pindah ke payudara lainnya.
·         Jika bayi telah tidur lebih dari 2 jam, bangunkan dan langsung disusui.

F.      Pesiapan menyusui selama masa kehamilan
                  Payudara sudah mulai melakukan persiapan menyusui sejak ibu memasuki masa kehamilan. Perubahan yang tampak dari luar adalah payudara semakin besar, areola mamae atau daerah yang berwarna hitam terlihat lebih gelap dan lebih besar, payudara tampak lebih kotor karena produksi lemak di pori-porinya meningkat.selain itu payudara juga menjadi lebih lunak dan lebih sensitifa atau agak nyeri.perubahan ini harus diikuti dengan perawatan yang baik.

Caranya adalah sebagai berikut.

1.      Sebelum mandi, kompreslah payudara dengan air hangat menggunakan kain yang lunak kurang  lebih selama 5-10 menit, kemudian ambil satu potong kapas dan beri sedikit minyak kelapa. Bersihkan daerah puting dan areola mamae dari lemak yang ada di sana dengan hati-hati. Lakukan sampai bersih. Tujuannya adalah agar payudara menjadi bersih dan puting serta areola mamae lebih lunak dab tidak mudah lecet. Setelah lemak-lemak di sekitar payudara bersih, kembali basuh payudara dengan air hangat untuk menghilangkan bekas minyak kelapa yang ada. Selanjutrnya, ibu mandi seperti biasa.
2.      Lakukan perawatan ini secara rutin 2 hari sekali setelah kehamilan memasuki trisemester II.
3.      Sebaiknya tidak membersihkan payudara dengan sabun karena sabun bersifat iritatif
4.      Gunakan bra yang tidak terlalu ketat, tetapi mampu menyongkong payudara debgan baik.
5.      Lepaskan bra beberapa saat dalam satu hari agar payudara tidak lembab dan membantu melonggarkan pernapasan ibu.
6.      Menjelang persalinan, lakukan perawatan lebih rutin,terutama untuk kebersihan daerah pyudara, persiapan untuk kelahiran bayi.

6. PERSOALAN DAN HAMBATAN DALAM  MENYUSUI
            Dr. Daulat H. Sibuea  dari bagian Obstetri  Ginekologi  Fakultas  Kedokteran  Univesitas  Sumatera  Utara  menyebutkan  ada  beberapa  problema  ibu  dalam  menyusui  bayinya , berikut  disertakan  cara  penangananya :
1.      Puting   Susu  Datar/Tertarik  ke dalam (inverted  Nipple). (Arini H, mengapa seorang ibu harus menyusui?. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 112)
Penangananya  adalah  dengan  pengurutan  puting  susu,posisi  puting  susu  ini  akan  menonjol  keluar  seperti  keadaan  normal. Jika dengan  pengurutan  posisinya  tidak menonjol ,  usaha  selanjutya  adalah  dengan  memakai  breast  shield  atau  dengan   pompa  payudara  (breast  pump). Jika  dengan  cara cara  tersebut  di atas  tidak  berhasil  (ini  merupakan  true  inverted   nipple ) maka  usaha  koreksi  selanjutnya  adalah  dengan  tindakan  pembedahan  (operatif)

2.      Puting  Susu  Lecet  (Abraded  and  or  Cracked  Nipple) (Arini H, mengapa seorang ibu harus menyusui?. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 112)
Penyebabnya  :
a).  Teknik  menyusui  yang  kurang  tepat,
b).  Pembengkakan   payudara,
c).  Iritasi  dari  bahan  kimia,  misalnya  sabun,dan
d).  Moniliasasi (infeksi  jamur).



Sedangkan  cara  penanganannya :
a.          Posisi bayi sewaktu menyusu harus baik.
b.         Hindari pembengkakan payudara deangan lebih seringnya bayi di susui, atau   mengeluarkan air susu dengan urutan (massage).
c.          Payudara dianginkan di udara terbuka.
d.         Puting susu di olesi dengan lanolin.
e.          Jika peyebabnya monilia, diberi pengobatan dengan tablet nystatin.
f.          Untuk mengurangi rasa sakit, diberi pengobatan dengan tablet analgetika.

3.      Pembengkakan payudara (engorgement) (Arini H, mengapa seorang ibu harus menyusui?. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 113)
Pengeluaran air susu tidak lancar disebabkan karna puting susu jarang di hisap. Penanganannya adalah dengan cara :
a.       Payudara dikompres dengan air hangat
b.      Payudara dara diurut sehingga air susu mengalir keluar, atau dengan pompa payudara.
c.       Bayi disusui lebih sering.
d.      Utuk menghilangkan rasa sakit, diberi pengobatan dengan tablet analgetika.

4.      Saluran air susu tersumbat (Obstructed) (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 113)
Penyebabnya adalah air susu mengental hingga menyumbat lumen saluran. Hal ini terjadi sebagai akibat air susu jarang dikeluarkan dan adanya penekanan saluran air susu dari luar. Sedangkan penanganannya :
a.       Payudara dikompres dengan air hangat, setelah itu bayi di susui.
b.      Payudara diurut (massage).
c.       Bayi disusui lebih sering.
d.      Bayi disusui mulai dengan payudara yang salurannya tersumbat.

5.       Mastitis (perandangan payudara) (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta, flashbooks, 2012) Cet. 1 Hal. 114)
Umumnya penyebab didahului denagn puting susu lecet, saluran air susu tersumbat, atau pebengkakan payudara. Penangananya dengan cara :
a.       Payudara dikompres dengan air hangat.
b.      Untuk mengurangi rasa sakit diberi pengobatan dengan tablet analgeltika.
c.       Untuk mengatasi infeksi diberi pengobatan dengan anti biotika.
d.      Bayi disusui mulai dengan payudara yang mengalami perandangan, dan ibu jangan dianjurkan menghentikan menyusui bayinya.
e.       Istirahat yang cukup.

6.      Sekresi dan pengeluaran air susu kurang. (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta, flashbooks, 2012) Cet. 1 Hal. 114)
Penyebabnya :
a.       Isapan pada puting susu jarang, atua dihisap terlalu singkat.
b.      Metode isapan bayi kurang efektif.
c.       Bayi sudah mendapat makanan tambahan hingga keinginan untuk menyusu berkurang.
d.      Nutrisi (makaan) ibu kurang sempurna.
e.       Adanya hambatan atas let’s down reflex, misalnya oleh karena stres atau cemas.
f.       Obat-obatan yang menghambat sekresi air susu.
g.      Kelainan hormonal.
h.      Kelainan parencbym payudara.

7.      Abses payudara. (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 115)
Peyebabnya adalah infeksi bakterial, khususnya stabphylococcusvirulent.Penanganan:
a.       Kultur pus atau sekresi dari puting susu, untuk menentukan anti biotika yang ampuh.
b.      Pus dikeluarkan dengan pompa payudara.
c.       Atau kalau ada indikasi untuk tindakan oporatif dibuat pengeluaran (drainage) pus.
d.      Jika penyebabnya bukan bakteri virulente, bayi dapat diberi air susu ibunya asal saja si  ibu sudah diberi antiobiotika 12 jam sebelumnya.

8.       Tumor payudara. (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 115)
Tunor payudara yang djumpai pada masa laktasi sebaiknya dilakukan pemriksaan bioksi tampa menghentikan laktasi. Dari pemeriksaan patologi sediaan biopsi ini, sikap tentang Laktasi diputuskan. Laktasi dapat dilanjudkan jika tumor jinak, kemudian tumor dieksterpasi (dibuang). Jika ibu mendesak untuk segera dilakukan eksterpasi maka permintaan ini dikabulkan tanpa menghentikan laktasi. Jika ternyata jenis tumor ganas (kanker) maka laktasi segera dihentikan (bayi disapih). Kanker payudara lebih sering dijumpai pada kelompok ibu yang tidak menyusui bayinya dibandingkan kelompok ibu yang menyusui bayinya.

9.            Ibu menderita hepatitis atau pembawa kuman (carrire). (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 116)
Ibu yang darahnya mengandung hepetits B antigen dapat menularkannya ke bayi sesama hamil (transplacental), pada waktu persalinan, dan akibat hubungan (kontak) yang berlangsung lama antara ibu dan bayi. Penularan dari ibu kepada bayi ini dikenal dengan istilah “vertikal transmission”. Beberapa peneliti melaporkan bahwa air susu penderita hepatitis B mengandung hepatitis B antigen, tetapi penularan melalui ASI belum dapat dipastikan. Bayi yang lahir hrus diberi hepatitis B imunogloburin. Ibu yang dalam infeksi aktif tidak dianjurkan untuk menyusui bayinya.

10.         Herpes. (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 116)
Ibu yang mendapat infeksi CMV dapat menularkannya melalui asi untuk mencegah penularan dengan cara laktasi dihentikan.

11.        Pesalinan operatif (seksio sesaria). (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 117)
Seksio seksaria tanpa dikomplikasi berat, ibu dapat menyusui bayinya 12 jam parca persalinan. Sebaiknya, obat-obatan untuk si ibu diberikan setelah bayi di susui. Bayi yang dilahirkan dengan seksio seksaria dan belum dapat di susui ASI harus dipompa dan diberikan kepada bayinya dengan menggunakan sendok teh.

12.        Topsemia
Persalinan pada ibu yang mederita pre-eklampsia-eklamp yang masih mendapat pengobatan diuretik, antihepertensi, ataupun sedatipa, sebaiknya bayi jagan deneri ASI. ASI dipompa kemudian dibuang, dan bayi diberi air susu ibu dari donor. Setelah kondisi ibu pulih dan obat-obatan harus dihentikan, ibu di anjurkan menyusui bayinya.


13.        Tubelkulosis
Ibu yang menderita TBC boleh menyusui bayinya. Si ibu diberi pengobatan dan bayi di beri INH atau dipaksinasi dengan BCG ari jenis INH resistant straint. Ibu yang menderita TBC panyudara, tidak dianjurkan menyusui bayinya.
14.        Lepra
Lepra adalah penyakit menular kronik yang berkembang lambat, disebabkan oleh Mycobacterium lepra dan ditandai dengan pembentukan lesigranulomatosa atau neurotropik pada kulit, selaput lendir, saraf, tulang, dan organ-organ dalam. Ibu pende rita lepra dibolehkan menyusui bayinya. Ibu dan bayi berhubugan hanya waktu menyusui,setelah selesai, dipisah kan kembli. Ibu dan bayi diberi pengobatan oral diaminodipbeny sulfone.

15.        Diare karena infeksi bakterial
Ibu yang menderita diare boleh bakteri boleh menyusui bayinya setelah lebih dahulu si ibu pengobatan.

16.        Diabetes mellitus
Ibu penderita diabetes mellitus dibolehkan menyusui bayinya.

17.        Hypertyroidisme
Ibu penderita Hypertyroidisme boleh menyusui bayinya, asal saja kadar T4 dan TSH dalam darah bayi diukur secara berkala.

18.        Spikosis
Ibu yang menderita spikosis dianjurkan menyusui bayinya, oleh karena dikhawatirkan bayi mendapat perlakuan buruk.

19.        Ibu bekerja. (Arini H, mengapa seorang ……….. (Jogjakarta,flashbooks,2012) Cet. 1 Hal. 119)
Penyebab utama penyapihan bayi adalah ibu yang aktif bekerja. Sebaiknya diberi kesempatan pada si ibu untuk menyusui bayinya di tempat ia bekerja. (2003 digitize by USU digital library) (sumber: perpustakaan UPT UGM).

C. Masalah lain dalam Menyusui
Beberapa masalah lain yang juga sering muncul tatkala menyusui adalah :

1.      Payudara bengkak
2.      Pentil sakit
3.      Saluran tersumbat dan radang payudara

7. PERTEMUAN IBU DAN BAYI
A.    Tata cara pemberian ASI

Banyak ibu beranggapan bahwa menyusui merupakan aktivitas ,sehingga tidak memerlukan persiapan atau perawatan khusus.Hal ini tidak sepenuhnya benar,terutama bagi ibu yang menyadari bahwa air susu sangat penting dan utama bagi si bayi.Ibu yang seperti itu senantiasa melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kelahiran bayi,termasuk Persiapan menyusui yang terkait dengan kondisi payudara dan puting payudara. Keduanya harus di pelihara dan di persiapkan untuk menyusui sejak masa kehamilan. Ibu bisa memeriksakan kondisi payudara dan puting payudara kepada dokter. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.133)
Pada akhir masa kehamilan dan peermualan masa laktasi, puting payudara terlihat menonjol. Meskipun begitu, ada pula puting payudara yang datar atau menekuk ke dalam. Bila tampilan fisik puting seperti itu, bayi mungkin sulit menyusu dan merasa tidak puas. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.134)
Dalam hal ini, perlu di lakukan pengaturan atau penarikan puting payudara selama beberapa menit pada trimester terakhir. Pada kasus tertentu, puting buatan bisa di gunakan agar bayi mampu mengisap dot yang di pasang pada payudara. Terkadang , ASI jugak dapat di berikan kepada bayi dengan menggunakan mangkok ataupun sendok.

Setelah bayi dilahirkan,hendaknya ibu membiarkan bayi menyusu secepat mungkin pada masa setengah jam pertama. Pada masa ini,bayi sangat aktif dan mengisap putting payudara sekuat mungkin. Saat itu,meskipun hanya ada satu atau dua sendok teh ASI dalam setiap payudara,pengisapan tersebut dapat menstimulasikan produksi hormon-hormon. Pelepasan oksitosin akan membantu rahim untuk berkontraksi ddan menghentikan pendarahan. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.135)

Selama masa pemulihan persalinan,hendaknya ibu dan bayi di biarkan tinggal bersama di rumah sakit,yang di sebut rawat gabung atau rooming-in. sebaiknya pemberian ASI di dasarkan pada permintaan si bayi. Bayi yang selalu berada di dekat ibu akan mendorong timbulnya reflek untuk mengeluarkan ASI, sehingga pemberian ASI dapat di lakukan dengan mudah.

Setelah ibu menyusui , hendaknya ia membiarkan beberapa tetes ASI di sekitar puting payudara mongering. Hal ini membuat putting payudara tidak mengalami luka dan menjaganya dari infeksi. Sebaiknya , ibu menghindari pemakaian sabun atau alcohol untuk mencuci putting payudara,karena keduanya dapat membuatnya kering,serta menyebebkan pengerasan yang bisa megakibatkan terjadinya luka. Selain itu, rasa putting payudara akan berbeda, sehingga bayi mungkin enggan menyusu kepada ibunya.

Ibu tidak perlu mengosumsi khusus dalam jumlah besar agar bisa menyusui bayinya. Ibu hanya memerlukan beberapa kalori tambahan. Bila ibu tidak dapat makan dengan baik lantaran sakit ataupun penyebab lainnya, ia tetap terus memproduksi ASI. Namun, simpanan energinya segera terpakai dan habis seketika. Ia akan merasa lelah ,kacau,dan pertahanan alaminya terhadap infeksi semakin berkurang. Kesehatannya pun memburuk, meskipun bayinya bertumbuh dan berkembang. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.142)

     Sebagian besar ibu merasa sangat haus pada minggu-minggu pertama menyusui. Ketika itu,sebaiknya ibu menyiapkan satu teko berisi jus buah rendah gula atau satu teko berisi air putih, yang bisa diminum kapan pun pada saat ibu sedang haus. Sebab , memaksakan diri untuk minum air dalam jumlah banyak ketika ibu tidak haus mungkin mengurangi  persendian ASI untuk sementara waktu.

     ASI mengandung berbagai vitamin dan mineral yang di butuhkan oleh tubuh bayi, di antaranya ialah vitamin B12 . vitamin tersebut di perlukan untuk perkembangan sel-sel tubuh bayi. Vitamin B12 terdapat pada berbagai produksi hewan dan nabati,seperti daging,ikan,telur,keju,susu, dan yoghurt. Vitamin B12 bisa di tambahkan ke dalam makanan yang di fortifikasi,misalnya ekstrak ragi,beberapa mirgarin, dan susu kedelai. Terkait ini, ibu perlu mengetahui bahwa vitamin B tidak di simpan dalam tubuh, oleh karena itu ibu membutuhkan 2 mg (2 mcg atau 2mikrogram) vitamin B12 setiap hari pada masa menyusui. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.143)

      Vitamin A dan B jugak di butuhkan pada masa menyusui, selain keduanya, ibu pun memerlukan kalsium dan seng sekitar sua kali lipat lebih banyak dari pada saat hamil. Kondisi tersebut di karenakan bayi sangat cepat. Ketika itulah, tulang bayi akan mengeras. Maka, ia membutuhkan lebih banyak kalsium agar dapat tumbuh  dan berkembang dengan baik. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.144)

      Intinya, ibu tidak harus minum susu untuk menghasilkan ASI. Sebaiknya, ibumemilih suplemen yang mengandung sekitar 1.000 mg kalsium dan 10 g (10mcg atau 10 mikrogram) vitamin D, yang bisa di beli di apotek. Sementara itu, seng dapat di temukan dalam berbagai jenis makanan, terutama yang berprotein tinggi. Ibu perlu mengonsumsi daging,keju,telur,roti,pasta,serealia,dan selenium. Selenium merupakan antioksidan yang di butuhkan untuk kesehatan tulang, yang didapati pada ikan dan keju.
Sesungguhnya, ada tiga posisi dasar menyusui yang harus di ketahui oleh ibu agar menyusui dapat berjalan lancar dan nyaman. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.147)

1.      Posisi Mulut Bayi dan Payudara ibu (pelekatan)
      Ketika menyusui bayinya, ibu tidak mengetahui caramenyusui dengan tepat. Boleh jadi,caranya menyusui bayi dianggap sudah benar,dan pelekatan bayi pun di kira sudah sesuaiprosedur yang sebenarnya,sehingga bayi bisa menyusu dengan sepuasnya.padahal,saat menyusui,mungkin pelekatan mulut bayi ke putting payudara terlepas,sehingga bayi menangis. Selanjutnya, ibu mulai mengarahkan kembali mulut bayi ke putting payudara. Namun, bayi sulit mengarahkan mulutnya ke putting payudara. Ketika itulah,tangisnya bertambah kencang lantaran tidak dapat memuaskan keinginannya untuk menyusu kepada ibunya.
2.      Posisi Badan Ibu. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.150)
      Posisi bayi jugak termasuk factor mendukung pelekatan yang baik, Di antaranya ialah posisi perut ke perut (tummy to tummy). Tata laksana posisi ini adalah bayi berbaring menyamping dengan wajah menghadap dada ibu, sehingga mulut bayi dekat dengan putting payudara ibu, sedangkan perutnya menempel pada perut ibu. Di sinilah,telinga,bahu,lengan bagian atas,dan pinggul bayi harus ada pada satu garis lurus.
3.      Posisi Badan Ibu dan Bayi. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.154)
      Setelah pelekatan, bayi akan terlihat sangat bersemangat menyusu, selanjutnya,gerakannya akan melambat,bahkan ia pun dapat tertidur pada saat menyusu kepada ibunya. Bila hal ini terjadi, sebaiknya ibu membangunkan bayi denga menyentuh pipinya,menggoyang-goyangkan tangannya,atau menggelitik tekapak kakinya agar ia mengisap ASI lagi.
      Boleh jadi, ibu kurang mengetahui cara perlekatan bayi yang tepat, sehingga ibu terkdang merasa kesakitan ketika menyusui bayinya. Pada masa-masa awal menyusui, walaupun pelekatan sudah benar, putting payudara bisa terasa agak nyeri, yang biasanya akan hilang setelah ibu terbiasa menyusui. Namun, bila ibu merasa sangat kesakitan atau putting payudaranya berdarah, hal itu merupakan indikasi kuat terjadinya perlekatan yang belum benar. Semestinya, menyusui merasa menyenangkan bagi ibu dan bayi, bukan menyakiti ibu.
      Payudara merupakan organ penting bagi ibu menyusui, karena sebagian besar kebutuhan nutrisi bayi selama 6 bulan pertama kelahirannya dapat dipenuhi dengan ASI. Sesungguhnya, kelancaran ASI dan kenyamanan menyusui tergantung pada perawatan payudara. Nah, beberapa cara yang bisa dilakukan agar payudara tetap indah dan nyaman ketiaka menyusui. (Dwi Sunar Prasetyono,Pertemuan Ibu dan Bayi,(Yogyakarta,DIVA Press,2005) Cet.1 hlm.166)

1.      Ibu mengenakan kutang (bra) yang nyaman dan mampu menyangga payudara dengan baik. Ibu pun bisa mengganti bra dengan ukuran yang lebih besar bila usia kehamilan bertambah. Sebab , semakin bertambahnya usia kehamilan, payudara pun semakin besar.
2.      Ibu mearwat payudara agar selalu bersih dengan mandi menggunakan sabun lunak setiap  hari.
3.      Secara perlahan, ibu mengusap kotoran yang menyumbat mulut saluran ASI. Kemudian ,ibu mengeringkannya dengan handuk bersih.
4.      Ibu mengoleskan krim nanolin setiap hari pada putting payudara. Krem ini dapat menjaga kelembutan kulit payudara dan mencegah lecet-lecet sewaktu menyusui bayi.
5.      Bila putting payudara terlalu pendek,datar,atau tertarik ke dalam,hendaknyaibu menarik putting keluar, lalu memelintirnya menggunakan ibu jari dan jari telunjuk selama beberapa menit dalam beberapa hari.
6.      Setelah usia kehamilan lebih dari 7 bulan, sebaiknya ibu memijat areola beberapa kali setiap hari. Tindakan tersebut dapat membuka saluran ASI. Terkait hal ini, ibu perlu memebersihkan tetesan susu,sehingga tidak mongering dan menyumbat saluran ASI.

8. ASI DAN BAYI PENDERITA ALERGI
Ketika bayi di beri ASI,terkadang ia muntah – muntah,rewel pada malam hari,dan sulit bernafas.Fenomena tersebut dianggap sebagai pengaruh dari makanan yang di konsumsi ibu atau bayi alergi terhadap ASI.Anggapan itu membuat ibu tidak mengkonsumsi banyak makanan yang akhirnya berpengaruh terhadap kualitas gizi ibu.
Alergi dapat menimbulkan komplikasi yang cukup berbahaya,karena alergi bias mengganggu semua organ atau system tubuh,termasuk gangguan fungsi otak.Gangguan fungsi otak itulah yang akan berpengaruh terhadap perkembangan dan perilaku bayi.
Lantaran banyaknya pengaruh alergi terhadap bayi,maka di perlukan upaya pencegahan alergi sejak dini,yang bisa mengurangi risiko terjadinya alergi di masa mendatang.sebenarnya,gejala dan risiko alergi dapat di deteksi sejak bayi lahir,bahkan ketika masih dalam kandungan.Jika ibu yang menyusui bayi berhati-hati dalam mengonsumsi makanan,maka gejala alergi bisa di kurangin.

A.MENDETEKSI ALERGI SEJAK DINI
Seorang bayi di anggap alergi bila mengalami gangguan saluran pencernaan saluran pencernaan atau gastrooesephageal,refluks,sering muntah,gumoh,kembung,cegukan,sering buang angin,rewel,gelisah,kolik pada malam hari,buang air besar lebih dari 3 kali sehari (tinjanya berwarna hijau kehitaman dan berbau tajam),hernia umbilikalis (pusar menonjol),scrotalis,inguinalis (benjolan pada selangkangan,daerah buah zakar atau pusar),pada lidahnya tampak sesuatu berwarna putih (seperti jamur),air liur berlebihan (drooling),serta bibirnya tampak kering dan mengelupas.
Alergi juga di tandai dengan terjadinya gangguan kulit. Diantaranya ialah sering timbul bintik atau bisul kemerahan,terutama di pipi,telinga,dan daerah yang tertutup popok. Gangguan kulit bisa pula di ketahui dengan adanya kerak di rambut,timbulnya bekas hitam di kulit seperti tergigit nyamuk,serta mata,telinga, dan daerah sekitar rambut terasa gatal,yang disertai pembesaran kelenjar di kepala belakang.Dan,kotoran telinga berlebihan dan sedikit berbau.
Alergi pun ditandai dengan terjadinya gangguan saluran pernapasan,misalnya napasnya terdengar tidak teratur,yang di sertai batuk.Ketika lahir pun,bayi disertai membesarnya kelenjar thymus (TDRN/TTNB).Ia juga sering bersin,pilek,kotoran hidung banyak,kepala sering miring ke salah satu sisi,mata berair atau timbul kotoran matadi salah satu sisi/kedua sisi mata.Bayi pun sering berkeringat secara berlebihan,serta kepala,telapak tangan,dan telapak kaki terasa hangat atau dingin. (Cumbley Jane. Practical Parenting , Breastfeeding. (London, Hamlyn Octopus, 2003)
Ketika bayi alergi, ia sering menangis lantaran perutnya tidak nyaman. Tangisannya belum tentu dikarenakan haus atau ASI-nya kurang. Saat menangis, ia menggigit puting payudara,sehingga putting luka.Ketika minum ASI pun,bayi sering tersendak, karena hidungnya buntu, ia bernapas dengan bantuan mulut. Karena hidungnya buntu, ia lebih nyaman menyusui dari satu payudara. Inilah yang membuat payudara tidak seimbang.

Beberapa perilaku yang di kaitkan dengan terjadinya reaksi alergi pada bayi.

1.      NEUROLOGIS RINGAN
Ketika bayi mengalami hal ini, ia mudah kaget bila mendengarnsura yang bising. Tangan ,kaki ,dan bibirnya pun sering gemetar, serta terasa kaku. Ia juga mengalami gejala breath holding spell,karena ketika ia menangis,napasnya berhenti beberapa detik dan bibirnya tampak bewarna biru. Matanya terlihat juling (strabismus fisiologis),serta kejang tanpa di sertai gangguan EEG atau serangan kejang bukan epilepsy (EEG normal).2
2.      GERAKAN MOTORIK BERLEBIHAN
Saat bayi berusia kurang dari 6 bulan, mata dan kepala bayi sering mengarah ke atas. Tangan dan kakinya bergerak secara berlebihan, dan tidak bisa digendong. Kepalanya yang kaku di gerakkan ke belakang, sehingga posisi badannya melengkung ke luar. Bila d gendong, ia tidak senang berada dalam posisi tidur, tetapi lebih suka berdiri. Ia sering menggelengkan kepala dan terjatuh dari tempat tidur. (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Bayi dan Balita. (Jakarta, Bharatara, 1992)

3.      GANGGUAN TIDUR
Pada malam hari, bayi tampak gelisah, badannya bolak balik ditempat tidur, ia tidur dalam posisi nungging atau tengkurap, serta ia berbicara, tertawa dan berteriak dalam tidur. Sebaliknya, pada siang hari, ia terus menerus tidur. Ketika ia berusia lebih dari 9 bulan, ia sering terbangun, duduk, dan tidur kembali pada malam hari.
4.      AGRESIF DAN EMOSI MENINGKAT
Bayi sering menangis, berteriak,dan gampang marah bila keinginannya tidak segera di penuhi. Ketika ia berusia 4 bulan,ia suka memasukkan sesuatu ke dalam mulutnya. Saat ia berusia 6 bulan lebih, ia senang memukul wajah, menarik rambut, menggigit, atau menjilat tangan orang lain yang menggendongnnya. Ia pun sering menggigit putting payudara ibunya saat menyusu.
5.      GANGGUAN KONSENTRASI
Bayi cepat bosan terhadap mainan, dan bila diajak berbicara, ia tidak memerhatikan secara seksama. Ia tidak betah tinggal di dalam ruangan dan tempat tidur yang sempit. Ia lebih senang berada di ruangan yang luas atau luar rumah.
6.      GANGGUAN MOTORIK ATAU KOORDINASI
Pola perkembangan motorik bayi yang normal ialah ia tidur dengan cara membolak balikan badan, duduk, berangkak dan berjalan. Biasanya, bayi yang mengalami gangguan keterlambatan motorik tidur sambil membolak balikkan badan pada usia 5 bulan lebih. Ketika ia berumur 6-8 bulan, ia tidak duduk merangkak. Setelah berusia 8 bulan, ia langsung berdiri dan berjalan. Ia mengalami gangguan mengunyah dan menelan makanan, serta tidak mau mengonsumsi makanan berserat, seperti sayur dan daging.

7.      IMPULSIF
Bayi sering tersenyum dan tertawa secara berlebihan. Ia lebih dominan berteriak ketimbang mengoceh.
Penyebab alergi makanan belum di ketahui secara pasti. Perbedaan diagnosis dokter dianggap sebagai manifestasi normal atau gangguan fungsional. Alergi tersebut terkait penyakit immunopatogenesis. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa gangguan itu timbul bersamaan dengan pengonsumsian jenis makanan tertentu.

B. ALERGI SEBAGAI MANIFESTASI YANG NORMAL
         Sebagian besar bayi mengalami alergi. Alergi tersebut bisa berupa gangguan sesak napas pada bayi yang baru lahir atau TRDN yang berisiko terjadinya asma pada anak prasekolah. Alergi itu juga dapat berupa ketidakraturan napas atau gejala hipersekresi bronkus, yang menyebabkan bayi mudah batuk dan sesak napas.
            Alergi juga berimbas pada munculnya penyakit lain, misalnya asma, rinitis, sinusitis, irritable bowel diease (gangguan saluran pencernaan), migrain,. Sedangkan gangguan perilaku yang mungkin terjadi antara lain keterlambatan bicara, sulit tidur, gangguan konsentrasi, emosi meningkat, gangguan belajar, gangguan motorik kasar (miasalnya mudah jatuh dan tersandung), gangguan prosos mengunyah. Bayi yang mempunyai bakat ginetik ADHD dan autis yang di sertai alergi dapat di minimalkan gangguannya sejak dini. Alergi bukanlah penyebab autis, tetapi alergi semakin berat bila ada bakat ginetik autis.
C. PENYEBAB ALERGI MAKANAN PADA BAYI
            Alergimakanan lebih sering menimpa bayi ketimbang orang dewasa lantaran system pencernaannya belum sempurna. Secara mekanik, integritas mukosa usus dan peristaltik merupakan pelindung masuknya allergen ke dalam tubuh. Secara kimiawi, asam lambung dan enzim pencernaan menyebabkan denaturasi allergen. Sedangkan secara imunologik, sIgA pada permukaan mukosa dan limfosit pada lamina propia bisa menangkal alergen yang masuk ke dalam tubuh.  
            Pada usus imatur, system pertahanan tubuh bayi masih lemah, sehingga membuat alergen, virus, dan bakteri mudah masuk ke dalam tubuh. Seiring pertambahan usia, ketidakmatangan saluran pencernaan semakin membaik. Biasanya, setelah 2 tahun, saluran pencernaan berangsur membaik.
            Gejala dan tanda alergi pada bayi di timbulkan oleh adanya alergen dari beberapa makanan tertentu yang dikomsumsi bayi. Penyebab alergi dalam makanan antara lain protein, glikoprotein, atau polipeptida dengan berat molekul lebih dari 18.000 dalton, yang tahan panas dan tahan enzim proteolitik. Sebagian besar alergen dalam makanan adalah glikoprotein yang berat molekulnya sekitar 14.000-40.000 dalton. Molekul – molekul kecil lainnya juga dapat menimbulkan kepekaan, baik secara langsung atau melalui mekanisme hapten-carrier.
D. ASI dan ALERGI
            ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi, yang dapat mengurangi risiko alergi pada bayi. Bayi yang mengalami alergi bukan dikarenakan ASI, melainkan diet yang di lakukan ibu. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa penghindaran makanan penyebab alergi pada ibu ternyata mengurangi gejala kolik dan gangguan alergi lain pada bayi. EPSGHAN dan AAAI mengimbau agar tidakmengonsumsi kacang – kacangan dan ikan laut saat menyusui bayi.
            Judarwanto W.meneliti 345 bayi yang minum ASI, yang mengalami gangguan alergi. Ternyata diketahui bahwa makanan yang menyebabkan alergi antara lain ikan laut, cumi-cumi, udang, kerang, kacang, dan keju. Sedangkan coklat, telur, kacang hijau, melon,dan semangka tidak sepenuhnya dianggap sebagai penyebab alergi.
            Berdasarkan hasil penelitian tersebut, makanan di kelompokkan menjadi tiga, yakni makanan berisiko tinggi, berisiko sedang, dan relatif aman. Makanan berisiko tinggi hendaknya dihindari setelah bayi berusia 3-6 bulan. Makanan berisiko sedang boleh di konsumsi, tetapi tidak setiap hari. Sedangkan makanan yang relatif aman bisa di konsumsi setiap hari. (Hulme, Hunter, Hannah, dan Rosemary Dodds. NCT Book of Safe Foods. (Tanpa kota, NCT Publishing, 1997)
E. PENANGANAN ALERGI PADA BAYI
            Supaya bayi tidak mengalam
i alergi, hendaknya ibu menghindari penyebab alergi. Pemberian obat-obatan pencegahan alergi merupakan bentuk kegagalan dalam upaya mengidenfikasi dan menghindari penyebab alergi. Sebenarnya, obat-obatan simtomatis, anti histamine (AHi dan AH2), ketotifen, kortikosteroid (topical dan oral), serta inhibitur sintesase prostaglandin hanya bisa mengurangi gejala alergi untuk sementara waktu.
F. PENCEGAHAN ALERGI SEJAK DINI
            Pencegahan alergi pada makanan di bagi tiga
1.         Pencegahan primer
Bertujuan untuk menghambat sesitisasi imunologi oleh makanan, terutama mencegah terbentuknya immunoglobulin E (IgE). Pencegahan ini di lakukan sebelum terjadi sensitisasi, atau penyebab alergi di ketahui secara jelas. Tindakan tersebut di lakukan sejak kehamilan.
2.            Pencegahan sekunder
Bertujuan menekan timbulnya penyakit setelah sensitisasi. Pencegahan itu dilakukan setelah terjadi sensitisasi, tetapi manifestasi alergi belum muncul. Keadaan sensitisasi diketahui dengan cara pemeriksaan IgE spesifik dalam serum darah, tali pusar, atau uji kulit. Tindakan ini lebih optimal di lakukan saat bayi berusia di bawah 3 tahun.
3.            Pencegahan tersier
Bertujuan mencegah dampak lanjutan setelah timbulnya alergi. Pencegahan tersebut dilakukan pada bayi yang sudah mengalami sensitisasi dan menunjukkan manifestasi penyakit yang masih dini, tetapi belum menampakkan gejala penyakit alergi yang lebih berat. Tindakan tersebut lebih optimal ketika bayi berumur 6 bulan hingga 4 tahun.
Pemberian ASI atau susu protein hidrolisis pada bulan pertama setelah kelahiran bayi dapat mengurangi terjadinya alergi.







BAB III . PENUTUP
1.            KESIMPULAN
ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI hanya diberi ASI saja,tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula,jeruk,madu,air teh,air putih,dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang,papaya,bubur susu,biscuit,bubur nasi,dan tim. Pemberian ASI secara eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu setidaknya selama 4 bulan,tetapi bila mungkin sampai 6 bulan. Manfaat Pemberian ASI Eksklusif Bagi Bayi
1. ASI Sebagai Nutrisi
2. ASI Meningkatkan Daya Tahan Tubuh Bayi
3. ASI Eksklusif  Meningkatkan Kecerdasan
4.   ASI Eksklusif  Meningkatkan Jalinan Kasih Sayang

2.         SARAN
Tugas keluar kota atau bahkan keluar negeri terkadang menjadi suatu hal yang tidak bisa di tolak bagi seorang ibu bekarja, terutama tugas keluar negeri. Hal ini menjadi sebuah momen yang sangat berharga karena sekali mendayung , dua pulau terlewati. Begitulah kata pepatah karena sekalian menjalankan tugas, juga kita bisa mendapat pengalaman mengunjungi negeri orang dengan gratis, tentu itu menjadi suatu hal yang begitu menyenangkan bukan?
Namun hal yang menjadi sebuah dilema pada seorang ibu yang masih  menyusui anaknya. Bahkan tak jarang banyak sekali ibu yang bekerja yang menolak tugas itu. ia pun meminta rekan kerjanya untuk menggantikannya, demi kelangsungan program ASI eksklusif yang sedang ia jalani.
Sebenarnya tidaklah harus sedemikian rupa, sudah banyak yang membuktikan bahwa mereka berhasil menjalankan program ASI ekslusif, meskipun meraka harus bertugas ke luar negeri sekalipun. Karena tugas keluar negeri bukanlah sebuah alasan yang tepat untuk tidak menyusui ataupun berhenti menyusui. Tentu saja akan banyak usaha yang akan dilakukan. Tetapi, insyaallah semua itu akan mendapatkan hasil yang setimpal. Pengorbanan itu tidak akan pernah sia-sia, karena Allah sendiri sudah menyatakan dalam firmannya sebesar zharrah pun kebaikan, Allah akan membalasnya.
DAFTAR PUSTAKA

Arini H, 2012. Mengapa Seorang Ibu Harus Menyusui?.Yogyakarta:Flashbooks.
Azisya Syasya, 2010. Sukses Menyusui Meski Bekarja.Jakarta: GEMA INSANI.
Prasetyono Dwi Sunar,2005.Pertemuan Ibu dan Bayi, Yogyakarta: DIVA PRESS.
Wenny Artanty Nisman, dkk, 2011. Panduan Pintar Ibu Menyusui. Yogyakarta: PENERBIT ANDI.
Kementerian Kesehatan RI, 2010. Layanan Kesehatan Neonatal Esensial. Jakarta, Bakti Husada.
Darwin Karyadi, 1994. Pemberian ASI eksklusif dan Kecerdasan Anak. Jakarta: Depkes RI.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,1992.  Panduan 13 Pesan Dasar Gizi Bayi dan Balita. Jakarta: Bharatara.
Ismawi Bambang, 2000, Mengenal Asi Ekslusif. Jakarta: Sari Peadiarti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar